RADAR KEPRI, Jakarta – BPJS Kesehatan kembali memperkuat transformasi layanan kesehatan Indonesia dengan resmi meluncurkan Data Sampel BPJS Kesehatan 2025, yang digelar di Jakarta, Rabu (3/12/2025). Peluncuran ini menjadi langkah strategis dalam pengembangan analitik berbasis big data dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan kualitas pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti menyampaikan bahwa Indonesia telah memiliki infrastruktur data kesehatan berskala besar dan terintegrasi, yang saat ini menjadi salah satu yang terbaik di dunia. Melalui Performance Management Center, pemantauan kinerja seluruh fasilitas kesehatan (Faskes) di Indonesia kini dapat dilakukan secara real time. “Seorang tamu dari luar negeri sampai heran bagaimana BPJS bisa menangani klaim lebih dari satu juta setiap hari. Bahkan hari ini, sudah mencapai dua juta klaim per hari,” ujar Ghufron dalam peluncuran bertema Transformasi Layanan Kesehatan yang Inklusif dan Berkelanjutan melalui Analitik Data Sampel JKN ini.
Ia menjelaskan bahwa BPJS Kesehatan sedang mengembangkan kerja sama berbasis teknologi AI untuk mengolah data kesehatan secara otomatis sehingga menghasilkan proses pengambilan keputusan berbasis data (data-driven decision making).
Menurut Ghufron, perkembangan AI bahkan telah memungkinkan sistem untuk melakukan skrining awal kesehatan berdasarkan gejala dan riwayat data pasien, dengan dukungan tujuh bahasa lokal. “Aplikasi AI untuk identifikasi gejala awal sudah selesai dikembangkan. Dengan data yang besar, AI akan semakin akurat,” jelasnya.
Sejak 2021, BPJS Kesehatan konsisten merilis data sampel general dan kontekstual seperti diabetes melitus, tuberkulosis, kesehatan ibu dan anak, serta kesehatan mental. Pada 2025 ini, BPJS Kesehatan kembali menambah dataset baru berupa data sampel kontekstual COVID, mencakup status vaksinasi, komorbid, dan pola layanan tahun 2020–2023.
Saat ini total data sampel telah mencapai lebih dari 126 juta data, dengan lebih dari 1.000 peneliti dan 40 institusi akademik dalam dan luar negeri memanfaatkannya untuk riset dan publikasi internasional. “Data sebesar ini membuka peluang riset global. Saya meyakini publikasi di jurnal internasional berpeluang besar diterima karena basis datanya sangat kuat,” tegas Ghufron.
Proses pengajuan data kini semakin cepat melalui Portal Data JKN, dengan persetujuan otomatis dan pengiriman langsung ke akun pengguna dengan akses melalui portal: www.data-bpjs.kesehatan.go.id
Ali Ghufron Mukti berharap data sampel 2025 dapat memperkuat kolaborasi para peneliti, akademisi, dan pembuat kebijakan untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan masyarakat. “Dengan keterbukaan data, kita membangun masa depan layanan kesehatan Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan data, kita memajukan Indonesia,” tutupnya. (Red)













