RADAR KEPRI, Pekanbaru – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah mulai menunjukkan dampak signifikan di berbagai aspek kehidupan siswa dan keluarga. Tidak hanya memastikan asupan nutrisi anak terpenuhi, program ini juga meringankan beban ekonomi rumah tangga, membentuk suasana kebersamaan di sekolah, dan meningkatkan semangat belajar.
Di Kota Pekanbaru, banyak orang tua menyatakan kelegaan karena anak-anak mereka kini menerima makanan bergizi setiap hari di sekolah.
Susi Lawati, orang tua Raziq Hanan, siswa SDN 122 Pekanbaru, mengaku sangat terbantu sejak anaknya ikut dalam program MBG.
“Dulu saya harus memikirkan lauk yang murah tapi tetap bergizi. Sekarang alhamdulillah, kami sangat terbantu. Tidak perlu lagi bawa bekal, jadi pengeluaran dapur bisa berkurang,” ujarnya.
Susi menyebut, sebelum adanya MBG, ia bisa menghabiskan hingga Rp20.000 per hari untuk bekal anaknya. Kini, anggaran itu bisa dialihkan ke kebutuhan rumah tangga lain. Yang lebih penting, ia merasa tenang karena gizi anaknya terpenuhi secara rutin.
Vella Septita, orang tua Aufa Rauf, murid kelas dua SDN 122, mengaku awalnya sempat ragu. Ia merasa program makan gratis setiap hari terdengar terlalu besar untuk direalisasikan. Namun, keraguan itu berubah ketika melihat langsung pelaksanaan di sekolah.
“Betul-betul gratis, lengkap, dan bergizi. Aufa jadi lebih semangat sekolah dan tidak pernah melewatkan jam makan. Kami sebagai orang tua merasa lega,” jelasnya.
Vella bahkan mencatat, dalam sebulan keluarganya bisa menghemat lebih dari Rp500 ribu. Lebih dari itu, ia menilai MBG menciptakan suasana kesetaraan. Tidak ada lagi siswa yang membawa bekal seadanya atau tidak membawa sama sekali.
“Sekarang semua makan bersama. Tidak ada yang tampak berbeda. Ini luar biasa,” tambahnya.
Dampak positif juga dirasakan oleh siswa di jenjang lebih tinggi. Daffa Mahendra, pelajar SMAN 11 Pekanbaru, menyebut MBG telah mengubah kebiasaannya yang dulu sering melewatkan makan karena keterbatasan uang saku atau aktivitas organisasi.
“Sekarang saya bisa makan layak setiap hari. Ada lauk, sayur, buah, bahkan susu. Badan lebih bertenaga dan fokus belajar meningkat,” katanya.
Daffa menyampaikan rasa bangganya menjadi bagian dari generasi yang diperhatikan oleh pemerintah. Ia percaya, siswa yang cukup makan akan tumbuh menjadi pemuda yang sehat, produktif, dan siap berprestasi.
“Makanan itu sederhana, tapi efeknya luar biasa. Insyaallah kami bisa menjadi generasi emas di masa depan,” ucapnya.
Guru Pendidikan Agama Islam di SDN 122 Pekanbaru, Teti Herliza, menambahkan bahwa perilaku siswa juga berubah sejak program berjalan. Anak-anak lebih tenang dan aktif saat belajar karena tidak lagi mengeluh lapar.
“Di kelas, mereka lebih fokus. Di rumah, orang tua juga lebih tenang karena tahu anaknya mendapatkan asupan gizi seimbang,” pungkasnya. (Red)













