Tangerang – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menggelar kegiatan Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif (PMK3I) di Kabupaten Tangerang, Banten.
Kemenparekraf menggelar kegiatan Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif (PMK3I) di Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (5/7/2024)
Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno dalam keterangannya, Selasa (9/7/2024), mengatakan rangkaian kegiatan ini digelar pada 2-5 Juli yang lalu.
“Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi ekosistem ekonomi kreatif pada kabupaten/kota secara bottom-up melalui mekanisme pengisian borang dan uji petik,” kata Menparekraf Sandiaga.
Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Oneng Setya Harini, menjelaskan PMK3I merupakan salah satu wujud komitmen dan konsistensi Kemenparekraf/Baparekraf dalam memberikan dukungan dan fasilitasi terkait pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif.
Rangkaian PMK3I diawali dengan kegiatan uji petik untuk memetakan potensi ekonomi kreatif di suatu kabupaten/kota.
K
husus di Kabupaten Tangerang, Oneng menyebutkan ada 200 pemangku kepentingan yang dilibatkan terdiri dari akademisi, pelaku bisnis, komunitas kreatif, pemerintah daerah, dan media.
Seluruh pengisi borang ini telah menjalani verifikasi lapangan secara sampling kepada perwakilan dari 200 pelaku ekonomi kreatif pada kurun waktu 2-3 Juli 2024 oleh Tim Penilai Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia.
“Kabupaten Tangerang dikenal sebagai salah satu kantong industri yang menopang pertumbuhan ekonomi di wilayah Jabodetabek, ternyata menyimpan potensi ekonomi kreatif yang beragam. Kabupaten Tangerang menjadi lokasi kedua yang diuji petik untuk Tahun Anggaran 2024,” jelas Oneng.
Rangkaian PMK3I dilanjutkan pada 4 Juli dengan pelaksanaan Diskusi Kelompok Terpumpun (DKT) yang dihadiri oleh perwakilan pemangku kepentingan (akademisi, pelaku bisnis, komunitas kreatif, pemerintah daerah, dan media/ABCGM). Dari diskusi ini, subsektor kriya terpilih sebagai subsektor ekonomi kreatif unggulan Kabupaten Tangerang.
“Subsektor tersebut diharapkan dapat menjadi lokomotif bagi subsektor ekonomi kreatif lainnya antara lain seni pertunjukan, musik, dan kuliner,” ungkap Oneng.
Oneng berharap lewat kegiatan ini pemerintah kabupaten Tangerang dan seluruh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif serta pemangku kepentingan ABCGM lainnya memperkuat kolaborasi dalam mengembangakan ekosistem ekonomi kreatif di Kabupaten Tangerang.
“Maksimalkan penggunaan sarana, prasarana, dan juga teknologi informasi, sehingga dapat menciptakan perubahan positif, serta menjadikan potensi ekonomi kreatif sebagai lokomotif penggerak perekonomian,” tutup Oneng. (Red)